Budilaksonoputra…..Pemerintah akan meningkatkan
pemasukan negara dari hasil laut secara signifikan. Demikian disampaikan Menko
bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo pada acara rapat kordinasi bidang
kemaritiman di KKP beberapa hari yang lalu.
Menurut
Indroyono Soesilo mengatakan dari hasil rapat tersebut didapat kesepakatan beberapa
poin, di antaranya adalah menghentikan sementara atau moratorium pemberian izin
operasional kapal-kapal penangkap ikan baru. Saat ini, jumlah kapal penangkap
ikan yang memiliki izin sekitar 5.300 unit.
Langkah
diambil karena pemerintah ingin menata ulang kinerja kelautan Indonesia agar
hasilnya maksimal. “Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan pemasukan
Negara,” katanya Indroyono
Indroyono
menambahkan, kebijakan mengenai moratorium pemberian izin kapal-kapal ikan
dalam hal kita mengadakan evaluasi sampai akhir Desember sehingga dengan
demikian kita sudah bisa mengambil kebijakan-kebijakan baru berkaitan dengan
perizinan baru kapal-kapal ikan
"Kementerian
Kelautan dan Perikanan Indonesia ingin meningkatkan pemasukan Pendapatan Negara
Bukan Pajak dari yang sekarang ini sekitar Rp 250 milyar menjadi Rp 1,5 trilyun
pada akhir tahun 2015. Oleh karena itu Peraturan Pemerintah yang berkaitan
dengan Pendapatan Negara Bukan Pajak di Kementerian Kelautan dan Perikanan itu
akan direvisi segera dalam waktu satu bulan, sehingga bisa ditandangani oleh
bapak presiden,” lanjutnya.
Kebijakan
lain yang segera diterapkan juga adalah larangan bongkar muat di tengah laut
sebagai upaya deteksi terjadinya pencurian ikan, serta mewajibkan kapal
penangkap ikan yang memiliki izin memasang alat monitor selama 24 jam agar
aparat keamanan yang bertugas dapat membedakan antara kapal legal dan ilegal.
Pada
kesempatan sama, Laksamana Muda TNI, Arief Rudianto selaku Asisten Operasi
Kepala Staf TNI AL mengakui banyak kendala ditemukan saat TNI melakukan
pengawasan diwilayah laut Indonesia. Keterbatasan alat utama sistem
persenjataan atau alutsista yang dimiliki TNI AL juga menjadi kendala sehingga
hasil laut Indonesia mudah dicuri.
“Karena
negara kita ini juga mengizinkan negara lain untuk mengoperasikan
kapal-kapalnya di wilayah laut kita, orang yang diberi izin ini ada yang nakal,
ada yang tidak, mungkin dia satu izin bisa digunakan untuk beberapa kapal, sehingga
kitapun setiap hari melakukan operasi akan selalu menemukan hal-hal seperti
itu," jelas Arief Rudianto.
"Wilayah
kita kan luas, juga tadi keterbatasan dari alutsista yang kita miliki, dukungan
logistik juga terbatas, kita selalu mengajukan peningkatan anggaran kita
kepemerintah, dukungan anggaran yang diberikan ke TNI ini kan tentunya juga
masih ada hal-hal lain yang perlu diurus oleh negara,” imbuhnya.
( Referensi dari pikiran rakyat )