Budilaksonoputra…….Kemendikbud meluncurkan program baru yakni
aplikasi android perpustakan. Ini adalah
langkah lebih memudahkan peserta didik dan guru untuk mengakses buku pelajaran
dan buku pendukung yang dipelajari disekolah. Kenapa karena masing-masing sekolah koleksi perpustakaannya
terbatas.
Bertepatan
dengan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2014, Selasa (25/11), Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meluncurkan aplikasi Senayan
Library ManagementSystem (SLiMS) versi Android dan portal perpustakaan.kemdikbud.go.id, di Jakarta. Peluncuran ini
merupakan kado ulang tahun ke-10 bagi Perpustakaan Kemendikbud.
Aplikasi SLiMS versi Android ini dikembangkan untuk memudahkan
pengunjung melihat koleksi Perpustakaan Kemendikbud. Tak perlu khawatir, ke
depan aplikasi ini tidak hanya dapat digunakan oleh pengunjung Perpustakaan
Kemendikbud saja, tapi dapat digunakan oleh perpustakaan manapun, terutama yang
sudah menggunakan SLiMS.
Menurut Anies Baswedan menteri kemendikdasmen menyampaikan rasa bangga dan terima
kasih kepada Perpustakaan Kemendikbud yang telah mampu mengikuti perkembangan
teknologi, bahkan menjadi pioneer dari perkembangan tersebut.
Seperti diketahui, Perpustakaan Kemendikbud telah melahirkan perangkat lunak
sistem manajemen perpustakaan open source yang telah
digunakan oleh ribuan perpustakaan di dalam maupun di luar negeri. ”Kami atas nama Kementerian mengucapkan selamat kepada
Perpustakaan Kemdikbud yang dalam usia 10 ini tetap memberikan pelayanan prima
kepada pemustaka dalam penyediaan bahan pustaka dan informasi terkait bidang
pendidikan dan kebudayaan,” tuturnya.
Dia menjelaskan dengan mengutip apa yang dikemukakan oleh S.R. Raganathan
mengenai “Five Laws of Library Science”, dimana pada point kelima
disebutkan, “The library is growing organism” yang berarti
perpustakaan adalah suatu organisme yang selalu berkembang. Berkembang disini
berarti tumbuh menjadi lebih baik tentunya. Hal ini seperti yang terlihat pada
perpustakaan saat ini yang begitu sangat pesat perkembangannya. Perkembangan
teknologi informasi dan keanekaragaman bentuk koleksi perpustakaan adalah
faktor yang menuntut perpustakaan dan pustakawan untuk “berlari” lebih cepat.
Dengan SLiMS, banyak perpustakan yang sangat terbantu dalam hal
pengelolaan perpustakaan, baik perpustakaan umum, khusus, perguruan tinggi,
sekolah, di dalam, maupun di luar negeri.
Fitur yang terdapat dalam aplikasi Slims versi Android ini
memudahkan pengunjung untuk mengakses katalog buku yang terdapat di
Perpustakaan Kemendikbud. Ke depan, aplikasi ini akan dikembangkan tidak
hanya sekadar akses katalog, tapi juga bisa untuk memperpanjang waktu
peminjaman buku.
Untuk mendapatkan aplikasi ini pengunjung dapat mengunduh
melalui laman perpustakaan.kemdikbud.go.id. atau Google PlayStore. Dan
jika pengunjung ingin langsung datang ke Perpustakaan Kemendikbud, aplikasi ini
juga menyediakan fitur peta yang berbasis google maps.
Sekilas tentang SliMS
SLiMS adalah singkatan dari Senayan Library Management System
yang pertama kali dikembangkan februari 2007, dan mulai dirilis ke publik
November 2007. Awalnya pengembangan SLiMS dilakukan oleh dua pustakawan: Hendro
Wicaksono (Kemendikbud) dan Arie Nugraha (UI), didukung penuh oleh Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Saat ini pengembangan SLiMS
dilakukan oleh komunitas penggunanya secara gotong royong melalui internet. Ide
pengembangan SLiMS didasari karena sulitnya mendapatkan software untuk
pengelolaan perpustakaan yang mudah digunakan dan dipelajari, terus aktif
dikembangkan, taat dengan aturan ilmu perpustakaan, serta lisensi memungkinkan
untuk disebarluaskan secara komersial maupun nonkomersial.
Tahun 2009, SLiMS juara pertama
INAICTA kategori Open Source dan menjadi software resmi IGOS
(Indonesia Go Open Source) untuk pengelolaan perpustakaan. SLiMS telah
digunakan di ratusan perpustakaan dalam dan luar negeri, baik perpustakaan
skala kecil sampai besar.
SLiMS juga mempunyai software pelengkap
yang digunakan untuk membangun katalog bersama (union catalog) antar
pengguna SLiMS. Sesama anggota SLiMS juga memiliki forum diskusi yang secara
berkala mengadakan SLiMS Community Meetup yang menjadi ajang tahunan para
pengguna SLiMS berkumpul dan berbagi pengetahuan
( Sumber dari Kemdikbud )