Budilaksonoputra….. Mantap,
Perkembangan perikanan di Jawa Tengah semakin pesat. Setiap Daerah menjadi
sentral jenis ikan sebagai andalan yang dipasaran. Perkembangan perikanan
berjalan baik bila dari sector perbankan mendukung dengan cara memberi pinjaman
lunak kepada masyarakat. Di Begitu pula dengan di Soloraya, perkembangan
perikanan semakin meningkat ini bisa dilihat dari pinjaman kredit yang
disalurkan dari perbankan naik lebih menjadi 63 % year on year.
Pada bulan September tahun
2013 pinjaman kridit perbankan untuk pelaku usaha perikanan baik air tawar,
ikan hias maupun pengolahan perikanan yakni Rp 87,141 miliar dan naik menjadi Rp 142,243 miliar pada tahun 2014
pada bulan yang sama. Bank Indonesia (BI) barharap, nilai kredit itu terus
tumbuh dengan penataan sektor perikanan di bawah Menteri Perikanan Susi
Pudjistuti.
Sektor perikanan yang banyak dibudidayakan di
soloraya dan sekitarnya yakni ikan lele, mas, nila gurame dll baik pembenihan
dan pembesaran. Menurut Ismet Inono
Kepala Kantor BI Surakarta mengatakan, prosentase kredit perikanan
pertumbuhannya cukup tinggi namun nilainnya tidak begitu besar.
Kenaikan juga terjadi di
sektor pertanian yang nilai kreditnya menjadi Rp 2,080 triliun, naik 103
persen, dari sebelumnya Rp 1,021 triliun. Kredit di sektor ini juga diharapkan
terus meningkat seiring konsentrasi Kabinet Kerja di bawah duet kepemimpinan
Jokowi-JK.
Sementara itu untuk kredit transpotasi dan komunikasi justru
turun hingga (-)28 persen, dari semula Rp 568 miliar menjadi Rp 406 miliar.
Penurun nilai kredit sangat mencolok untuk kredit kendaraan roda dua dan roda
empat. “Tapi secara umum, pertumbuhan pmbiayaan yang disalurkan perbankan di
Soloraya cukup baik,” katanya.
Berdasarkan catatan BI Solo, kredit yang disalurkan
72 cabang bank umum dan 82 BPR, di Soloraya hingga akhir September
mencapai Rp 51,283 triliun, tumbuh 18 persen dibanding sebelumnya Rp 44,157
triliun. Ada pun untuk dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun hanya mengalami
pertumbuhan 12 persen, dari sebelumnya Rp 39,934 triliun menjadi Rp 44,738
triliun.
( Referensi dari suaramerdeka )