Budilaksonoputra…….Di Padang diadakan musyawarah atau berdialog
antara masyarakat dan para akademisi se Sumatera Barat mengenai kurikulum 2013 dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Pada saat digelar acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan bidang Pendidikan Musliar Kasim. Pelaksanaan Musyawarah ini
dilakukan di dua tempat yakni Padang dan Painan. Kurikulum 2013 menjadi
isu nasional sejak implementasinya dilakukan di seluruh sekolah dan bertahap.
Pro dan kontra tentang kurikulum ini terus bergulir hingga dua bulan implementasi,
Sabtu (06/09/2014).
Menurut Musliar Kasim menjelaskan mulai dari konsep,
pembelajaran, hingga penilaian dijelaskan secara gambling pada dialog ini.
Peserta dialog pun antusias mendengar dan memperhatikan penjelasan tersebut. Di
hadapan 1000 Kepala Sekolah se Kabupaten Pesisir Selatan di Painan tersebut,
Musliar mengajak bapak ibu untuk mendengar langsung penjelasan tentang Kurikulum
2013 ini dari orang yang terlibat langsung dalam perancangannya.
Dia menambahkan, sebelum dimplementasikan, konsep Kurikulum 2013
dirancang selama dua tahun. Untuk kurikulum di SD, jumlah mata pelajarannya
dikurangi. Tujuannya, agar siswa dapat belajar ilmu pengetahuan dasar secara
utuh dan komprehensif. Dari sepuluh mata pelajaran, dikurangi jadi enam mapel
yang dirangkum dalam dua buku. "Anak tidak lagi berat bawa buku ke
sekolah, belajarnyapun senang," tuturnya.
Mata pelajaran untuk SD digabungkan dalam buku tematik.
Indonesia, kata dia, adalah negara pertama yang berhasil membuat buku tematik
untuk siswa. Dan di dalam kurikulum ini pula, jam belajar di sekolah di tambah
4-6 jam per minggu. Hitungannya, per hari pembelajaran bertambah 1 jam, dengan
rincian 1 jam pelajaran adalah 35-45 menit.
Pada Kurikulum 2013, siswa diajak aktif dalam proses
pembelajaran.Untuk proses pembelajaran. Dalam satu tema yang diajarkan akan
membutuhkan waktu hingga satu bulan. Ia mencontohkan, di kelas 1 tema pertama
adalah "Diriku". Hari pertama masuk sekolah, anak-anak diajarkan cara
berkenalan dengan temannya. Setelah itu mereka harus mempraktikkan perkenalan
tersebut satu per satu. "Kalau ada 40 anak dalam satu kelas, dua jam
pelajaran itu akan kurang rasanya. Karena semua anak mempraktikkan perkenalan
tersebut, mereka aktif di kelas," katanya.
Setelah pemaparan dari musliar yakni Wamendik selesai. Dilakukan
sesi pertanyaan, kitikan, masukan kepada seluruh peserta musyawarah. Semua
dalam dialog mengespresikan penerapan kurikulum 2013 sangat bagus. Menurut salah satu peserta yakni Samsul Bahri dari
SMA 12 Padang, mengatakan Kurikulum 2013 ini sangat menarik. Meskipun dalam
implementasinya, masih akan ada trial dan error.
Dalam paparan Samsul Bahri, Kurikulum 2013 mendidik anak untuk
berpikir sistematis baik komunikasi oral maupun verbal. Selama ini, kata dia,
masyarakat cenderung mengemukakan pendapatnya dengan aksi. Jarang sekali yang
menumpahkan pikiran-pikirannya dalam tulisan. "Alangkah indahnya indonesia
kalau bisa menuliskan isi pikiran dengan runut runtut dan sistematis, dan
inilah yang diinginkan di Kurikulum 2013 ini," katanya.
( Referensi dari kemdikbud )