Budilaksonoputra…..Seafood
savers adalah wadah bagi para pengusaha di bidang perikanan yang dibentuk
tahun 2009 lalu. Seafood saver untuk membantu menjembatani pengusaha
perikanan yang ingin memasuki pasar internasional dam disini sebagai awal
program perbaikan perikanan sebelum dapat setifikat.
WWF bersama Seafood
Savers adakan diskusi terbuka (10/6) lalu di Hotel Shangrila bulan lalu.
Acara ini dihadiri para pelaku usaha di bidang perikanan baik tangkap
maupun budidaya.
Direktur
Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan, Saut P. Hutagalung yang
menghadiri diskusi ini, mengatakan potensi perikanan yang Indonesia miliki
sangat besar untuk itu perlu dijaga keberlanjutannya. ”Potensi pasar
perikanan dunia sangat besar, dengan sumberdaya ikan yang kita miliki
khususnya untuk tuna dan ikan karang, sehingga para pengusaha perikanan tidak
hanya berorientasi pasar tapi juga harus memperhatikan sustainability nya,”
ujar Saut.
Menurut Margareth
Meutia Koordinator Seafood Savers, pihaknya menyadari adanya ancaman
terhadap keberlanjutan industri perikanan ini disadari oleh pasar
internasional yang mendorong peningkatan permintaan pasar ekspor atas
produk-produk perikanan yang berkelanjutan. Untuk memastikan produk-produk
perikanan yang dihasilkan memenuhi persyartan berkelanjuutan, sejumlah buyer di
Eropa dan Amerika memprersyaratkan sertifikat produk perikanan seperti MSC
(Sertifikasi Marine Stewardship Council) untuk perikanan tangkap dan
Aquaculture Stewardship Council (ASC) untuk budidaya.
( Referensi
artikel dari trobos.com )
|