Budilaksonoputra…..Menurut Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Saut P Hutagalung,nilai ekspor udang memberikan kontribusi 44,71% terhadap total nilai ekspor perikanan. Nilai kontribusi ini naik dari 31,33% pada periode Januari-Maret 2013.
Berdasarkan data BPS
(Badan Pusat Statistik), nilai ekspor komoditas udangpada periode Januari-Maret
2014 sebesar US$ 476,59 juta atau naik 69,93 %, dibandingkan periode yang sama
tahun 2013 yakni sebesar US$ 285,35 juta. Sementara volume ekspor udang pada
Januari-Maret 2014 sebesar 41.500 ton sedikit meningkat dibandingkan
33.600 ton padaJanuari-Maret 2013.
Menurut Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Saut P Hutagalung,nilai ekspor udang memberikan kontribusi 44,71% terhadap
total nilai ekspor perikanan. Nilai kontribusi ini naik dari 31,33% pada
periode Januari-Maret 2013.
Saut menjelaskan, dari angka ekspor Januari-Maret 2014,
peningkatan lebih signifikan pada nilai dibandingkan volume. Hal ini terjadi terutama
akibat peningkatan harga udang dan bertambahnya porsi produk bernilai tambah.
Sebagai contoh, udang olahan berlapis tepung makin besar dalam porsi ekspor
juga rajungan dan tuna kaleng.
Ukuran udang 70sampai 80 ekor/kg atau cenderung ukurankecil saat
ini lagi diminati pasar AS (Amerika Serikat). “Target ekspor 2014 sebesar US$
5,1 miliar di mana US$ 2,1 miliar lebih disumbangkan dari udang,” ungkap Saut.
Berdasarkan negara tujuan ekspor, pada periode Januari-Maret 2014
ekspor udang meningkat sebesar 126%. Menurut Saut, peningkatan ini
terjadi setelah wabah EMS (Early Mortality Syndrome) terjadi di Vietnam,
Thailand, Cina,dan negara lainnya.
Prediksi menurut saut, ekspor udang pada April sampai September 2014
diperkirakan naik dibandingkan periode yang sama 2013. Hal ini karena posisi
Juni 2014, cold storage cukup penuh dan pasokan dari
panen tambak-tambak stabil. Pada Juni/awal Juli ditandai 2 hal penting yakni harga udang merangkak
naik walau pelan dan kurs rupiah ke dollar AS yang positif mendorong ekspor.
“Agar interaksi hulu dan hilir berjalan baik, para eksportir diimbau
mempertimbangkan cermat Juli melepas ekspor,” kata Saut.
Dia menambahkan, produksi udang 2014 yang sudah berjalan praktis
terutama hanya di India, Ekuador,dan Indonesia untuk budidaya serta Argentina
untuk tangkapan dari laut.“Untuk 2014, waktu Juli
sampai Oktober harus dimanfaatkan betul dengan baik. Jika sampai September atau
Oktober tidak juga ekspor maka habis kesempatan ekspor 2014,” tegas Saut.
( referensi berita dari trobos.com )