Budilaksonoputra….Ciamis adalah
kabupaten penghasil ternak unggas dan pertanian sangat besar. Makanya membutuhkan sumber daya manusia yang
mampu bersaing dibidang ini. Oleh sebab itu sebagai upaya meningkatkan daya
saing sumber daya manusia, beberapa kalangan dan tokoh masyarakat di Kabupaten
Ciamis bekerja keras untuk menjawab tantangan tersebut.
Salah
satu solusinya, beberapa tokoh masyarakat mendirikan sekolah kejuruan yang
dianggap mampu berakselerasi dengan kebutuhan industri dan pengembangan potensi
daerah. Sebagai salah satu daerah yang diunggulkan untuk menopang kebutuhan
unggas nasional, akan tetapi daya saing peternak unggas di Kabupaten Ciamis
dianggap belum mumpuni.
Untuk
mencetak SDM muda dan menengah yang mampu bersaing dalam bidang produksi
unggas, di salah satu sentra produksi unggas di Kabupaten Ciamis berkolerasi
dengan SMK. Salah satu SMK yang berkolerasi dengan kebutuhan unggas adalah SMK
Nurul Huda.
Ketua
Yayasan Nurul Huda Udin Saerfudin mengatakan, SMK Nurul Huda memang
memprioritaskan kepada kompetensi yang berkolerasi pada kebutuhan industri
unggas, baik dari sisi pemeliharaan unggas, hingga yang berhubungan dengan
teknologi industri.
“Bagaimanapun
juga, kita harus mempersiapkan sumber daya manusia yang ahli melalui lembaga
pendidikan kejuruan. Itu pula yang menjadi alasan kenapa SMK Nurul Huda kami
dirikan. Saat ini untuk kandang berteknologi tinggi closed house, Indonesia masih
harus mendatangkan tenaga ahli dari Cina. Melalui terobosan pendidikan, ke
depan diharapkan mampu menggunakan SDM sendiri,” ungkap Udin, seusai menghadiri
kegiatan pelepasan lulusan SMK Nurul Huda tahun 2014, Senin (16/6/2014).
Dia
menambahkan, SMK Nurul Huda berdiri sejak tahun 2008 dan telah meluluskan
hingga ribuan lulusan. Jumlah murid yang saat ini mengikuti kegiatan pelepasan
sebanyak 278 orang. Semua siswa yang bersekolah di SMK Nurul Huda, tidak
dipungut biaya. Sumber dana operasional sekolah, sebagian disokong oleh alokasi
dana desa yang menyekolahkan warganya ke SMK Nurul Huda.
Selain
dari pemerintahan desa, kebutuhan sekolah pun didanai dari kepedulian sosial
Tanjung Mulya Grup yang merupakan industri unggas yang dikelola Udin. Siswa yang bersekolah di SMK Nurul Huda,
selain berasal dari Ciamis ada juga yang berasal dari Majalengka, Banyumas,
Kuningan, dan daerah lainnya.
“Yang
ditransformasikan di sekolah ini bukan hanya keterampilan dalam beternak,
tetapi juga kompetensi industrinya. Sehingga, SDM lulusan sekolah kami, bisa
diterima oleh industri-industri unggas besar di seluruh Indonesia bahkan
internasional,” kata Udin.
(
Referensi berita dari pikiran-rakyat.com)
Sebenarnya Setiap sekolah menengah kejuruan yang di buka di daerah tersebut harus mengaplikasikan potensi daerah dan keunggulan daerah sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah tersebut. Misalnya daerah tersebut mempunyai produksi unggulan di bidang perkebunan, perikanan dan pertambangan batu bara, makanya untuk mencetak SDM daya saing di bidang perikanan, perkebunan dan pertambanga batu bara harusnya pemerentah daerah mendorong perusahaan atau para pelaku usaha agar berkolerasi dengan SMK yang ada. Dan itu juga untuk menciptakan daya saing bidang perikanan dan perkebunan bisa juga menndirikan SMK untuk menciptakan tenaga-tenaga muda.