Budilaksonoputra….Penguatan kerjasama antar dua Negara yakni
Indonesia dan Fiji yang ditandai dengan petandatanganan Memorandum saling
pengertian (MSP) mengenai kerjasama kelautan dan Perikanan.
Penandatanganan tersebut
berlansung di Fiji hari rabu 18 Juni 2014 yang disaksikan Langsung oleh
Persiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Fiji Josaia Voreqe
Bainimarama. Keterangan pers Kamis 19 Juni 2014 ini langsung dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
Menurut Menteri KKP Sharif C.
Sutardjo mengatakan, Kesepakatan ini atas keinginan bersama sebagai upaya
menciptakan kerjasama saling mengintungkan dan peningkatan hubungan antara kedua
Negara, terutama di sector kelautan dan perikanan. “ Pada implentasinya, kedua Negara
akan berkerja sama untuk mengembangkan dan mendorong mempromosikan kerjasama
dan saling konsultasi pada berbagai sector Kelautan dan perikanan. Diantaranya,
perikanan tangkap berkelanjutan, pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan,
dan pengelolahan dan pengembangan hasil perikanan,” katanya Sharif.
Selanjutnya infeksi dan karantina
ikan, penelitian, pengembangan dan peningkatan kapasitas, layanan armada dan
teknis perikanan. Termasuk melakukan penguatan masyarakat pesisir dan
pengelolaan pesisir terpadu dan mencegah, menghalangi serta menghapus praktik
IUU (Ilegal Unreported Unregulated ) Fishing.
Dia Menambahkan,sebelummya
pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian
Pertanian dan hutan, Republik Fiji telah melaksanakan kerjasama teknis dibidang
kelautan dan perikanan.
Pada kerjasama teknis ada dua
poin yang utama yakni Poin Pertama,
pelatihan dan pengolahan rumput laut pada tahun 2012 yang dilanjutkan dengen
pembentukan pusat rumput laut di Suva. Pelatihan dilakukan bersama dengan
kementerian luar negeri RI dan KBRI Suva. Kerjasama teknis kedua adalah
pelatihan pengelolahan krupuk ikan yang dilaksanakan bersama oleh KKP,
Kementerian Luar Negeri, KBRI Suva dan Kementerian Urusan Wanita Fiji dengan
tenaga ahli pada pelatihan itu disediakan oleh KKP. Pelatihan akan dilanjutkan
dengan pembentukan pusat krupuk di
Namotomoto, Nandi 2014.
“Penandatanganan memorendun
saling pengertian ini akan menyediakan kerangka bagi dua Negara untuk meperkuat
dan menigkatkan kerjasama kelautan dan perikanan,”tuturnya
( Referensi artikel dari pikiran-rakyat.com )