Menurut salah satu
pembudidaya ikan hias , Andri Kibeng mengatakan,Para pembudidaya memperjuang
tempat sentra khusus untuk ikan hias
agar hasil jual lebih baik karena selama ini kebanyakan pembudidaya menjual ikan hiasnya hanya lewat calo atau
tengkulak. “Dan hanya beberapa pembudidaya ikan hias yang mempunyai nasib lebih baik yakni mampu memasarkan
ikan langsung kekosumen, sehingga ikannya dijual tanpa melalui perantara calo
lagi," katanya Andri sebagai Humas Himpunan Pembudidaya Koi Kota Sukabumi.
Dia menambahkan, Ikan hias yang dijual pembudidaya kepada perantara tengkulak
atau calo harganya lebih murah. Misalkan ikan hias koi harga melalui perantara calo hanya 10% saja dari
harga jual jika sudah sampai Jakarta atau daerah lainnya.
Oleh sebab itu, bila ada sentra ikan hias maka para peminat/penghobi atau
konsumen bisa datang langsung ke Sukabumi sehingga harga ikan bisa sesuai pasaran
yang ada dan dapat memutus mata rantai calo.
“Selain menguntungkan para pembudidaya, dengan adanya sentra ikan hias ini
juga bisa memberikan pemasukan untuk daerah atau pendapatan asli daerah (PAD)
seperti yang dilakukan oleh Blitar, Jawa Timur yang PAD nya 45% hasil dari penjualan
ikan hias”, tuturnya.
Sukabumi merupakan
tempat yang memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ikan hias ini,
karena memiliki Pasar Ikan Cibaraja yang merupakan pasar ikan terbesar di
Asean dan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) tetapi pemerintah
belum secara khusus untuk pengembangan
atau pemasaran ikan hias. Maka diharapkan pemerintah juga memperhatikan
petani ikan hias agar bisa berkembang dan mampu menambah PAD bila
difasilitasi dengan adanya tempat sentral pemasaran ikan hias
Selain Itu pemerintah
juga memberikan bantuan melalui pinjaman lunak/ modal untuk para masyarakat
petani ikan hias agar pengembangan budidaya ikan lebih meningkat. Dengan
tidak langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat tersebut.
Permasalahan yang dikeluhkan para pembudidaya ikan hias mendapatkan respon
dari Pemkot Sukabumi dan akan melakukan dialog, diharapkan dari diolog inpemerintah
setempat bisa memfasilitasi apa yang menjadi keinginan para pembudidaya dan
mengembalikan nama Sukabumi sebagai sentra pengembangan dan penjualan segala
jenis ikan terbesar di nasional.
|