Budilaksonoputra....Ikan sidat sampai saat ini bibitnya masih diperoleh dari alam atau perairan laut. Ikan sidat sangat diminati masyarakat karena mengandung omega tinggi, rendah kolestrol dan rasanya daging super enak. Wajar aja kalau ikan sidat harganya mahal untuk sebagai ikan kosumsi, yakni di Sleman harganya Rp. 170.000,-/kg.
Budidaya sidat harus super hati-hati karena bila penanganannya salah aja bukan untung didapat tapi kerugian. Selama ini bibit sidat masih diperoleh dari alam atau perairan laut dekat muara sungai. Bibit sidat juga harganya mahal per ekornya karena tergantung hasil tangkapan alam para nelayan, apalagi seperti sekarang ini dengan kondisi cuaca kurang bersahabat hasil tangkapan berkurang.
Menurut salah satu pembudidaya ikan sidat di Sleman bapak Hanif mengatakan pemasaran kosumsi ikan sidat kosumsi sangat mudah baik ditawarkan ke kosumen termasuk pemilik rumah makan atau lewat media internet. Tetapi kami kesulitan dalam mendapatkan bibitnya karena masih tegantung pada alam. Biasanya bibit ikan sidat banyak didaerah sungai-sungai mendekati laut.
Di Jawa Tengah, daerah penghasil sidat hasil tangkapan alam baik bibit dan kosumsi adalah wilayah Kabupaten Cilacap, karena wilayah ini banyak sungai-sungai atau rawa kawasan hutan bakau. Bila pembudidaya ikan terutama pembesaran ikan sidat atau masyarakat pesan pada para nelayan di wilayah ini, mereka akan menyanggupi untuk mengumpulkan bibit sidat.
Bapak hanif menambahkan, untuk menampung bibit ikan sidat pada kolam penampungan sebagai stock harus dilengkapi tempat persembunyian seperti pipa-pipa peralon maupun diberi genteng-genteng dalam kolam tersebut. Airnya usahakan selalu jernih dan perlu di ingat harus diberi sirkulasi yang bagus. Untuk makan ikan ini adalah ikan-ikan trombo yang masih kecil, keong atau usus ayam.
( Sebagian artikel ini dari Krjogja.com tanggal 10 Februari 2014 )