Budilaksonoputra... Lele merupakan ikan air tawar yang banyak terdapat diperairan umum seperti sungai,rawa, waduk dan genangan air lainya. Bentuk tubuh lele adalah memanjang berkepala gepeng meruncing dan didekat mulutnya ditumbuhi dengan 4 pasang kumis yang kaku memanjang. Kulit tubuh lele licin , tidak bersisik dan berwarna kehitaman. Lele termasuk ikan yang mudah dibudidayakan dimana saja dan hidup dengan baik pada suhu 20 derajat celsius sampai 32 derajat celcius. dan terdapat 3 jenis lele yang banyak dibudidayakan masyarakat yakni lele lokal, lele dumbo dan lele sakuriang.
Untuk wilayah Rimbo Bujang dan sekitarnya, banyak masyarakat yang berminat budidaya lele dikolam terpal dan jenis lele yang dibudidayakan adalah lele dumbo. Petani membudidayakan lele di kolam tembok dan terpal. Alasan para petani memilih budidaya lele karena waktu pemeliharan cepat dan tahan terdapat kondisi air dan tahan terhadap penyakit. Di Rimbo Bujang petani melakukan budidaya pembesaran lele mulai dari benih hingga ukuran kosumsi yang biasanya sudah bersegmen yakni berdasarkan ukuran panjang tubuhnya seperti 1-3 cm, 3-5 cm, 5-8 cm, 8-12 cm hingga berukuran kosumsi yang dihitung dengan menggunakan ukuran berat seperti 6 ekor/kg, 8 ekor/kg atau 10 ekor/kg.
Dalam budidaya terpal harus diketahui para pembudidaya yakni penebaran benih, waktu pemberian pakan dan perawatannya agar usahanya tetap bagus. Kepadatan penebaran benih yang sering dilakukan oleh pembudidaya lele di kolam terpal sekitar 100-300 ekor perpersegi dengan ukuran benih 5-7 cm. Pembudidaya melakukan pembesaran sampai ukuran kosumsi yakni berisi perkilogram adalah 8-10 ekor dengan lama pemeliharaan 2,5-3 bulan. Ketika benih lele masih agak kecil sebaiknya dilakukan seleksi menurut grade/tingkatanya. Idealnya seleksi dilakukan setiap 10-15 hari sekali. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pada budidaya lele diterpal tidak terjadi kanibalisme antar ikan lele, agar ukuran lele seragam, menghemat pelet yang diberikan, dan menyeimbangkan pertumbuhannya. Di wilatyah Rimbo Bujang dan sekitarnya proses seleksi ini belum banyak di terapkan sehingga jumlah ikan menyusut lebih banyak.
Pakan yang diberikan pada benih lele, mulai dari tingkat larva hingga berumur dua minggu memakan pakan alami yakni zooplankton yakni cacing sutra karena mudah didapat dan kandungan gizinya lengkap. Setelah itu benih dapat diberi pakan pelet ukuran yang kecil sesuai bukaan mulutnya. Setelah menginjak dewasa ikan lele diberi makan pelet. Kebiasan para pembudidaya ikan lele diterpal kadang diberi pakan rebusan bangkai ayam yang dicincang atan sisa kotoran rumah tangga. Diwilayah Rimbo Bujang dan sekitarnya rata-rata pakan yang diberikan pada budidaya ikan lele diterpal adalah sedikit pelet komersial yang digunakan dan banyak dikombinasikan dengan pakan ramuan sendiri dalam bentuk pelet. Tujuan ini dilakukan untuk menghemat biaya operasional.
Jumlah pakan dan prekuensi pemberian pakan untuk benih ikan lele dumbo yang baik dan tepat adalah sebagai berikut :
- Umur benih 20 hari, tingkat pemberian pakan 20% dari bobot biomassa, frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari
- Umur benih 40 hari, tingkat pemberian pakan 10% dari bobot biomassa, frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari
- Umur benih 54 hari, tingkat pemberian pakan 5% dari bobot biomassa, frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari
- Umur ikan 75 hari, tingkat pemberian pakan 3-4% dari bobot biomassa, frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari
- Umur ikan 90-100 hari, tingkat pemberian pakan 3-4% dari bobot biomassa, frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari
Sedangkan pada perawatan ikan sebaiknya dilakukan pengontrolan airnya. Pengontrolan ini dilakukan pada kolam terpal yang berada diluar rumah bila musim hujan tiba. Air hujan dapat masuk kedalam kolam terpal dapat membuat lingkungan air media menjadi terlalu asam akan membahayakan kelangsungan hidup ikan lele. Untuk mempertahankan kondisi kesehatan ikan lele dapat ditebarkan garam dapur. Bila kondisi lingkungan kurang menguntungkan, misalkan pada daerah yang kondisi udaranya dingin , sebaiknya ketinggian air media jangan terlalu tinggi. Perlakuaan ini khususnya diaplikasikan ketika lele masih kecil, karena air media yang terlalu tinggi bisa membuat lele yang masih kecil kehilangan banyak energi untuk berenang yakni ketika proses pengambilan oksigen diudara. Hal ini otomatis akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhannya.
Di wilayah Rimbo Bujang dan sekitar, para pembudidaya ikan lele untuk pengontrolan ikan banyak yang tidak melakukan dan menjaga kesehatan dengan menebar garam dapur di kolam terpal juga banyak yang belum menerapkan. Para pembudidaya ikan lele pada kolam terpal sangat baik bila saat penebaran benih, waktu pemberian pakan dan perawatan ini diperhatikan dan diterapkan dengan tujuan agar dapat keuntungan yang lebih besar lagi dari sebelumnya didapat.