Budilaksonoputra.....Hingga tahun 2013 sekitar 197 perikanan budidaya termasuk tambak udang di Sumatra Utara sudah memperoleh sertifikat Cara Budidaya Ikan Baik (CBIB) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Menurut Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut Robert Napitupulu di Simalungun mengatakan, 197 perusahaan itu termasuk perusahan besar, sedang, perusahaan kecil hingga perusahaan perorangan. Sertifikat itu penting untuk menjamin layak tidaknya ikan dikosumsi dan telah memenuhi kaidah-kaidah budidaya yang dianjurkan sehingga bisa diterima pasar khususnya pasar luar negeri.
Hal itu dikatakannya dalam acara Sosialisasi Program Cara Budidaya Ikan yang Baik ( CBIB ) dan Penerapan pada Teknis Budidaya Ikan Air Tawar pada Pembudidaya Ikan Air Tawar. Kegiatan ini berkerjasama antara PT. Aquafarm Nusantara dengan KKP ini dihadiri sekitar 49 orang pembudidaya ikan dari Kawasan Danau Toba, dan Serdang Bedagai ( Sergai ).
"Penerapan sertifikat CBIB sudah dilakukan KKP sejak tahun 2011 lalu melalui Dinas Perikanan sudah melakukan sosialisasi. Dan diharapkan seluruh pembudidaya ikan maupun udang menerapkan guna menghindari komplain dari pasae. Sekarang, jangankan luar negeri, pasar dalam negieri maupun sudah ada yang menanyakan apakah produk perikanan itu sudah disertifikasi apa belum, seperti pasar supermarket dan hypermart,"Kata Robert
Masalah sertifikat ini pembudidaya harus berusaha memenuhi syarat guna mendapatnya. contohnya Salah satu CBIB tidak ada binatang yang berkeliaran disekitar kolam/tambak seperti ayam, anjing dan lainnya. Karena binatang tersebut dapat menularkan penyakit, virus dan sebagainya, ujarnya.
Sebelum diperlakukan adanya serifikat ini dari KKP, Indonesia sering mendapat komplain oleh negara-negara Uni Eropa yang merupakan tujuan ekspor dari negara Indonesia karena mengandung antibiotik dan logam berat lainnya. Dan itu disusul dengan aturan Unu Eropa yang tidak lagi toleransi terhadap Udang Indonesia.
Robert juga berterimakasih kepada PT Aquafarm Nusantara yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi CBIB guna meningkatkan mutu Ikan milik petani yang ada di kawasan Danau Toba. Sebagai perusahan besar dan bertaraf Internasional PT Aquafarm Nusantara sudah menerapkan CBIB dan mereka sangat peduli terhadap sistem budidaya ikan termasuk dalam menjaga lingkungan sebagai media budidaya perikanan.
Sebelumnya, Ello Silalahi yang mewakili petani dari kecamatan Silalahi Kabupaten Dairi menyambut baik kegiatan yang dilakukan Aquafarm.
Sementara Direktur PT Aguafarm Nusantara Freek Huskens yang diwakili Kepala Kantor Medan Rudi Hertanto mengatakan, PT Aquafarm memiliki tanggungjawab sosial untuk mengembangkan hubungan kemitraan yang positif dan saling bermanfaat bagi petani, pengusaha dan praktisi pembudidaya perikanan termasuk dengan Dinas Kelautan dan Perikanan.
Salah satu perwujudan tanggungjawab sosial tersebut menurut Rudi, adalah dengan memberi dukungan melalui sharing ilmu dan pengalaman dalam perikanan. "Melalui kegiatan inimdiharapkan dapat meningkatkan cara budidaya ikan yang baik dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Yang akhirnya produktivitas meningkat, keuntungan usaha meningkat namum ekosistem disekitar khususnya di Danau Toba dapat terjaga kelestariannya. ," Jelasnya sembari menambahkan PT Aquafarm memperoleh CBIB dengan Status Excellent dari KKP RI
Hadir sebagai nara sumber Robert Napitupulu dan Widodo Dari Dinas Kelautan dan PerikananSumut, Wagiman, Bambang, Gitoyo dari PT Aquafarm Nusantara. Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke unit pembesaran Aquafarm di Desa Pengambatan, kabupaten Samosir.
( Sumber : Medanbisnisdaily.com )