Budilaksonoputra....Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan hambatan yang mengakibatkan sampai sekarang produksi ikan tangkap Indonesia belum maksimal dalam pengarapan.
Sjarief Widjaja, Sekjend Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ikan tangkap Indonesia adalah kapasitas kapal nelayan.
"Dengan luas wilayah 5.8 juta km persegi, kita punya sekitar 595 ribu kapal nelayan, tetapi hanya 4.800 yang ukuranya di atas 30 gross ton," ujarnya saat peresmian kapal pengawas perikanan Hiu Macam Tutul 002 dan Kapal Hiu 011 di Batam, Senin (23/12).
Kapal yang ukurannya diatas 30 gross ton menurutnya dapat berlayar sampai kelaut lepas sehingga dapat mengasilkan ikan tangkap dalam jumlah besar. Sedangkan kapal yang ukurannya kurang dari 30 gross ton sehingga hanya beroperasi disekitar pesisir saja dan hasil penangkapan ikan tidak banyak."Jadi yang menyebabkan kenapa didaerah pesisir kita over hitting, karena begitu banyak pemainnya, tetapi yang diluar masih sedikit sekali," Sambungnya
( Sumber : bisnis-kepri.com )
Indonesia adalah mempunyai laut terluas di dunia, untuk memaksimal hasil produksi ikan tangkap harus diperbanyak kapal tangkap ikan yang tidak hanya ukuran kapal diatas 30 gross aja tapi harus dilengkapi satelit dan segala yang mendukung dalam penangkapan. Harusnya setiap daerah yang mempunyai wilayah perairan laut setidaknya mempunyai kapal ukuran diatas 30 gross ton min 1 atau 2 kapal. Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi daerah dari sektor perikanan tangkap tersebut.. Sehingga tujuan produksi ikan tangkap nasional akan tercapai. Selain itu juga dilakukan pelatihan 2 pada nelayan bagaimana cara untuk meningkatkan penangkapan ikan. Dan SDM pada sektor perikanan dan kelautan diperbanyak terutama di Kapal Tangkap Ikan.