Budilaksonoputra...MALANG. Kemneterian Pendidikan dan Kebudidayaan menyiapkan lulusan sekolah menengah kejuruan dan atas menjadi sumber daya siap bersaing pada Asean Free Trade Area (AFTA) 2015.
Menurut Sukemi, staff Ahli Mendikbud bidang Komunikasi, mengatakan AFTA tidak hanya menyangkut perdagangan saja, namum juga terkait persaingan dibidang tenaga kerja. "AFTA memungkinkan tenaga kerja Malaysia maupun Vietnam menyerbu Indonesia. untuk itu kami menyiapkan lulusan sekolah menengah kita siap bersaing dengan para tenaga kerja asing pada 2020." kata Sukemi di sela-sela sosialisasi program pendidikan menengah universal (PMU) 2013 di malang, Jumat ( 6/12 ).
Salah satu upaya untuk menyiapkan tenaga andal tersebut adalah dengan menerapkan kurikulum 2013 serta mempercepat angka kasar ( APK ) pendidikan menengah menjadi 97% pada 2020 melalui PMU, dimana pemerintah mefasilitasi warga negara yang berusia 16 - 18 tahun untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah menengah. Harapan seluruh lulusan SMP dan sederajat yang tidak mampu melanjutkan sekolah akan didorong dan difasilititasi dengan bantuan dana bagi yang tidak mampu.
Agung Budi Susanto, Kepala Subdit Pembelajaran Direktorat Jendral Pembinaan SMK Kemendikbud, mengatakan pemerintah bakal mengalokasikan anggaran 4 triliun untuk mefasilitasi sekitas 4 juta lulusan SMP atau sederajat yang tidak mampu untuk melanjutkan kesekolah menengah. "Dengan astimasi setiap orang akan mendapat bantuan anggaran sebesar Rp 1 juta," ujar Agung
Sri Wahyuningsih, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, mengatakan siswa yang tidak mampu di Kota malang mulai dari SD sampai SMK/A akan disuntik dana sebesar Rp 85 miliar pada tahun 2014. Dimana dana tersebut dialokasikan dari APBD Kota Malang sebesar Rp 80 miliar dan Rp 5 miliar berasal dari bantuan siswa miskin (BSM) Pemerintah Provinsi Jawa timur," tambah Sri
( Sumber : Bisnis-Jatim.com )