Budilaksonoputra.....Banyak masyarakat disekitar Danau Siombak Medan Marelan berbudidaya kepiting sangkak atau yang lebih dikenal dengan kepiting lembek..Kendala yang sering dihadapi para pembudidaya adalah tingginya perkembangan lumut dikawasan pertambakan sehingga menghambat pertumbuhan kepiting. lumut yang berkembang relatif cepat menyelimuti tubuh kepiting.
Surya Hasibuan seorang pembudidaya kepiting sangkak mengatakan kepiting sangkak dibudidayakan dalam tambak seluas 5.200 meter kubik dengan kedalam air 2-2,5 meter sangat terganggu dengan kehadiran lumut.
Biasaya dari 300 bibit yang ditebar dalam tambak akan menghasilkan berat 300 kg dalam 25 hari pemeliharaan. Tapi dengan kehadiran lumut disekitar tambak berat kepiting sangkak menurun menjadi 220 kg dalam waktu yang sama dalam pemeliharaan, ini disebabkan banyak yang mati. Bila pertumbuhan kepiting sangkak dalam kondisi pertumbuhannya baik, maka hidupnya bisa 98%...katanya.
Surya bersungguh2 mengembangkan bisnis usaha ini yang diwariskan dari almarhum orangtuanya tersebut. Dalam sebulan surya melakukan 3 kali penaburan benih kepiting sangkak dengan masing2 300 bibit. Sekali panen dengan tenggang waktu 25 hari memperoleh laba bersih 3 juta..ujarnya. Bila dihitung2 dalam sebulan surya juga memanen dan melakukan penjualan kepiting sangkak sebanyak tiga kali dengan penghasilan rata2 9 juta " biaya pakan dah dikeluarkan termasuk upah tenaga kerjanya. Pakan kepiting ini adalah ikan campuran yang dipotong2 diberikan dua hari sekali.
Ketua Komisi D Sumut M Nasir yang turun memantau para petambak kepiting sangkak dikawasan Danau Siombak Medan Labuhan mengatakan, pihaknya akan segera meminta dinas Perikanan dan Kelautan Sumut untuk memberi bantuan berupa bibit dan pembinaan terhadap masyarakat pesisir yang mengadu nasib lewat swakelola budidaya kepiting sangkak. Dari survai yang dilakukan wakil rakyat tersebut, ada 14 kelompok yang mengeluhkan nasib yang sama yaitu pertumbuhuan lumut yang yang akan mengancam kematian kepiting sangkak.
Dikatakan M Nasir, para pembudidaya kepiting sangkak mengaku menghadapi perkembangan lumut begitu cepat sehingga mengganggu proses hidupnya kepiting tersebut. " Perlu peran pemerintah dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan memberi solusi bagi petambak....ujar politisi PKS tersebut.
Dia juga menyesalkan banyaknya limbah yang masuk di Danau Siombak seperti dari tempat pembuangan sampah terjun dan limbah industri dari kelurahan Kota Bangun Medan Deli mengalir melalui parit karmina dan bermuara di Danau Siombak. "Perlu dilakukan penelitian terhadap tingginya pertumbuhan lumut, apakah faktor masuknya limbah ke Danau Siombak atau atau faktor lainnya" ujarnya.
Kepada para petambak, Nasir menghimbau untuk melakukan tumpang sari dilahan pertambakan meraka. Selain membudidayakan kepiting sangkak, didalam kolam dapat juga dibudidayakan ikan Nila dan Mujair, sehingga para petambak bisa terus menerus panen. ( Sumber : Medan bisnis )