Budilaksonoputra....Direktorat Jendral Perikanan Budidaya sudah siap menghadapi pasar bebas ASEAN tahun 2015 dengan produk perikanan budidaya. Direktur DJPB bapak Slamet Soebjakto mempunyai tujuh jurus yang digunakan dalam menjawab tuntutan pasar bebas ini.
Ke tujuh jurus tersebut adalah :
- Kegunaan teknologi dalam rangka mencapai efisien budidaya. Penggunaan teknologi mutlak diperlukan khususnya dalam penggunaan pakan yang salah satunya menggunakan sistem biofloc. Sistem ini dapat diterapkan dalam budidaya ikan diair tawar dan payau. Salah satu contoh nyata keberhasilan penggunaan sistem ini adalah Budidaya ikan lele sistem biofloc 165.
- Menciptakan sistem usaha dan investasi dibidang perikanan budidaya secara lebih kondusif. Dengan mepermudah masuknya invertasi kesektor budidaya perikanan, maka usaha yang akan dijalankan akan dapat berkembangkan sehingga dapat meningkatan perekonomian masyarakat.
- Perbaikan infrasetuktur yang mendukung suatu usaha budidaya. Pada perbaikan ini DJPB menggadeng kementerian pekerjaan Umum terutama untuk rehap saluran air dan jalan produksi. Selain itu juga berkolaborasi kementerian ESDM dalam penyediaan listrik di area budidaya.
- Peningkatan mutu produksi perikanan budidaya melalui sertifikat cara budidaya ikan yang baik ( CBIB ). komoditas perikanan budidaya akan selalu terus ditingkatkan produksinya sehingga memenuhi tuntutan pasar internasional dan lokal. Sertifikat CBIB diberikan gunanya untuk memberi sistem penjaminan mutu dari pra produksi sampai pasca produksi, sehingga produk perikanan budidaya mampu memiliki daya saing tinggi di pasar global.
- Pengembangan perikanan budidaya berbasis blue ekonomy. Dengan adanya ini efisiensi usaha budidaya perikanan dapa ditingkatkan.
- Kemandirian dalam menghasilkan induk unggul dan benih bermutu merupakan salah satu yang digalakkan agar pembudidaya tidak tergantung induk dan benih impor. "Pasar bebas ASEAN harus menjadikan Indonesia sebagai pemain utama bukan hanya sebagai objek Dengan produksi Induk dan benih unggul sangan diperlukan untuk mendukung semakin bergairahnya usaha budidaya ikan nasional.
- Peningkatan sumber daya manusia disektor perikanan Budidaya. Salah satunya dilakukan melalui kegiatan yang sekarang dilakukan yaitu Workshop Transformasi Budaya Kerja.Tuntutan tugas yang semakin tinggi memerlulkan SDM yang cukup handal dan berkompeten. Kita akan mengubah orentasi kerja kita dari birokrasi menjadi melayani. Perubahan orentasi ini akan merubah etos kerja kita dengan meningkatan kualitas kerja yang dijiwai dengan ketulusan, keiklhasan dan kerja keras. Kita tidak akan bisa berubah apabila kita tidak mau berubah. Seperti yang tercantum dalam surat Al-Quran Surat Ar-Ra'd ayat 11 yang artinya sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang ada pada diri mereka. Jadi perubahan harus dimulai dari diri sendiri.. kata bapak slamet
Slamet mengatakan pemerintah juga tetap memperhatikan pembudidaya tradisional untuk mengembangkan usahanya dan juga meningkatkan mutu hasil produksinya. Caranya adalah dengan berbudidaya secara berkelompok atau komunal dengan sistem kalster. Sistem ini sangat menguntungkan para pembudidaya karena bisa menggendalikan musim tanam, asal usul benih kualitas dan prosedur pemeliharaannya dan sangat bermanfaat bagi pengendalian serta isolasi penyakit, sekalitus dapat menerapkan CBIB maupun CPIB.
Jiwa kewirausahaan yang dibangun melalui kelompok yang sehat,disiplin konsisten menerapkan Standar Operasional Produksi ( SOP ) yang tertuang dalam CBIB maupun CPIB serta mematuhi anjuran teknis yang diberikan. Kedepan menjaga komitmen menerapkan CBIB maupun CPIB adalah ciri usaha kecil yang harus dibangun di Indonesia untuk menghadapi pasar bebas ASEAN 2015.
Tugas Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah mencetak pembudidaya tradisional sebagai pengusaha yang mampu bersaing secara global dengan sentuhan teknologi dan pemberdayaan secara kelompok. Kondisi ini dapat dicapai melalui program revitalisasi tambak. pungkas Slamet.
Slamet menambahkan bahwa capaian produksi perikanan budididaya sampai pada pertengahan oktober 2013, data sementara yang dihimpunadalah 9,5 juta ton, pencapaian ini hampir sama dengan capain tahun 2012, maka oleh sebab itu akhir 2013 harus meningkat menjadi 13 juta ton. ( Sumber : DJPB )