Budilaksonoputra.. Semarang, buah mangrove atau buah dari tumbuhan bakau yang banyak ditanam dipinggir pantai. Tumbuhan bakau banyak manfaatnya yakni sebagai tempat hidup ikan dan tiram bakau,melindungi lingkungan pesisir dari abrasi pantai, selain itu kayu juga bisa digunakan sebagai bakar, dan buahnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan olahan krupuk, serta bahan untuk membatik. Harga buah bakau sekarang meningkat tajam dari harga Rp. 2000,- sekarang menjadi Rp. 15.000,- perkilogram karena banyak dicari masyarakat luas.
Ketua kelompok Wanita Tani Karya Mina Mandiri Mangunharjo Mangkang Nur Chayati (48) mmengatakan saat ini banyak masyarakat mencari mangrove baik untuk dikosumsi atau pewarna batik. " Sekarang ini mangrove banyak dicari orang, dulu hanya untuk kayu bakar tetapi karena mangrove sekarang dapat diolah menjadi bermacam-macam produk, harganya menjadi mahal" pungkasnya.
Masyarakat mulai membuat berbagai makanan dan produk lain, ini bermula dari bapak Sururi suami Nur Chayati yang berkerja sebagai Bidang Konservasi Biota Foundation mendapatkan buku pelatihan mangrove pada 2010. Kemudian dilanjutkan ibu Nur dengan memproduksi krupuk, coke, kue bolu dan lainnya." Dulu saya hanya mengolah menjadi klepon kemudian membuat coke mangrove dan akhirnya ke krupuk" katanya.
Tapi sekarang ketika buah mangrove harganya 15.000,- perkilogram, Nur hanya memproduksi makanan sesuai pesanan. Produk olahan mangrove yang diproduksi oleh kelompok Wanita Tani Karya Mina mandiri seperti klepon, kue, sirup, krupuk dan terakhir dibantu oleh Delias ( mahasiswa UNDIP ) membuat batik mangrove. Harga produk tersebut pun bervariasi, harga krupuk mangrove Rp. 22.000,- perkilogram sedangkan batik mangrove mulai dari harga Rp.500.000,- karena prosesnya yang sulit.
Mangrove siapi-api atau Avicennia Alba hanya berbuah 2 kali dalam setahun, ini jadi kedala utama pembuatan produk olahan mangrove, makanya saya tidak buka setiap hari hanya menerima pesanan dari perhutani atau yang ingin mengandakan bazaar produk olahan mangrove. Kendala yang lain adalah proses pembuatan buah mangrove sulit karena aslinya buah mangrove rasanya pahit sehingga harus diolah lagi agar tidak pahit.. paparnya.
"Kalau untuk pupuk mangrove dapat bertahan lama tapi kalau bahan olahan mangrove tidak dapat bertahan lama karena tidak mengandung bahan kimia sehingga makanan harus cepat habis. Pendapatan dari olahan mangrove ini belum maksimal karena terdapat kendala dalam pengemasan makanan sehingga menarik dan juga dana yang terbatas, kendalanya yang lain adalah dalam membuat kemasan agar menarik maklum kami orang desa...tambahnya ( Sumber : Bisnis jateng )