Budilaksonoputra........
Enan strategi pokok dalam pelaksanaan program peningkatan perikanan budidaya adalah :
1. Pengembangan kawasan monopilitan
pengembangan ini dimaksudkan untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi perikanan budidaya dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan cepat tumbuh.Kawasan minapolitan adalah suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi utama ekonomuyang terdiri dari sentral produks, pengelolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa atau pendukung lainnya. Kementerian Kelautan dan Perikanantelah menyusun umun minapolitan sebagaimana ditetapkandalam keputusan menteri KP nomer KEP.18/MEN/ 2011. Selain itu juga ditetapkan kawasan minapolitan sebagaimana yang ditetapkan dalam keputusan Menteri KP No. 35/KEPMEN/2013 tentang kawasan minapolitan. Pada tahun 2013, dirjen perikanan budidaya telah melaksanakan pengembangan kawasan minapolitan di 87 kabupaten/ kota percontohan minapolitan yang tersebar di 32 provinsi melalui dana tugas pembantuan.
2. Pengembangan Industrilisasi Perikanan Budidaya
Pada tahun 2012, program ini baru digaungkan oleh menteri KP yakni Sharif C, Sitardjo. Kebijakan ini sangat bagus untuk mengapresiasikan pembangunan kelautan dan perikanan agar kegiatan yang dilakukan tidak sekedar rutinitas. Sebagai wujudnya menteri Kp membuat peraturan menteri KP nomer PER.27/MEN/2012 tentang pedoman umun industrilisasi kelautan dan perikanan. Kemudian diterbitkan lagi tentang peta jalan industrilisasi keluatan dan perikanan melalui keputusan menteri KP nomer 7/KEPMEN-KP/2013. Dari penjelasan peraturan tersebut bahwa industrilisasi kelautan dan perikanan adalah adanya integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan sekala kuatitas produksi, proktivitas, daya-saing, dasn nilai tmbah sumber dasya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
3. Pengembangan Blue Ekomomi
Adapun prinsip-prinsip dasar blue ekonomy adalah :
- Terintregasi yakni intregasi ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan produk
- Berbasis kawasan, yakni berbasis perkembangan kawasan ekonami potensial
- Sistem produksi bersih, efisien, hemat bahan baku, bebas pencemaran dan tidak merusak lingkungan
- Investasi kreatif dan inofatif yakni penanaman modal dan bisnis dengan model blue ekonomy
- Berkelanjutan, keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan
- Peran serta perikanan budidaya dalam kegiatan blue ekonomy diantaranya melalui kegiatan pengembangan budidaya rumput laut di Nusa Penida dan lombok timur.
4. Pengembangan komoditas unggulan
Pemgembangan komoditas unggulan ditetepkan untuk mempokuskan pencapaian produksi perikakan budidaya. Komoditas unggulan harus mempunyai kriteria :
- Bernilai ekonomis tinggi
- Teknologi budidaya yang dapat diterapkan dan telah tersedia
- Permintaan pasar yang tinggi baik lokal maupun luar negeri
- Dapat dibudidaya dan dikembangkan secara massal.
Setidaknya terdapat sepuluh komoditas budidaya unggulan adalah :
- Udang
- Rumput laut
- Nila
- Lele
- Patin
- Gurame
- Kerapu
- Kakap
- Bandeng dan
- Ikan lainnya
5. Pemberdayaan masyarakat dan kewirausahaan
Kementerian KP telah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Mandiri KP yang terintregrasi dengan program nasional PNPM mandiri dibawah koordinator kementerian Kesejahteraan Rakyat. PNPM mandiri KP melalui kegiatan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) perikanan budidaya yakni peberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui fasilitas bantuan pengembangan usaha yang diperuntukan bagi pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan).
6. Penguatan rantai nilai ( Value chain )
Rantai nilai adalah rangkain proses produktif mulai dari penyediaan input dari suatu produk, produksi, pemasaran dan distribusi hingga ke kosumen akhir. Pendekatan ini secara otomatis memperhitungkan keseluruhan tahapan dari proses produksi dan juga analisis dari berbagai keterkaitan dan aliran informasi sepanjang rantai nilai