Budilaksonoputra... Hai orang-orang yang beriman , bertakwaalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat): dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah maha mengetahuiapa yang kamu kerjakan ( Q.S : Al-hasyr ; 18 ).
Sempat terpikir gimana jadinya ketika tidur kemudian oleh Allah tidak dihidupkan kembali dipagi harinya. Bagaimana jadinya ketika sebelum tidur kita belum sempat bermuhasabah diri dan bertaubat atas dosa yang pernah dilakukan. Bagaimana jadinya ketika kita mati dalam keadaan sedang melakukan dosa dan sepatah kata taubatpun tak sanggupuntuk diucapkan. Kematian mengingat kita tentang bagaimana kehidupan setelah mati. Kehidupan setelah mati yang kondisinya akan ditentukan berdasarkan amalkebaikan yang telah manusian lakukan selama hidup didunia.
Wahai manusia, Bersyukurlah hari ini masih diberi hidup. Karena dengan-Nya engkau masih bisa bertaubat yang telah kau lakukan dahulu. Sebaik-baiknya manusia yang berbuat adalah mereka yang mau bertaubat. Allah Maha Pengampun,sebesar apapun dosa yang manusia lakukan ketika mereka bertaubat Insya Allah akan diampuni semua dosanya tersebut. Dan menjadi bersih semua dosa yang dilakukan bertaubat, niat dan mengamalkannya. Bersyukur masih diberi hidup karena dengannya engkau masih diberi kesempatan untuk beramal lebih banyak lagi. Jangan sampai kita terlalu PD dengan amal yang kita lakukan, merasa telah banyak beramal akan tetapi ternyata kosong. Kosong karena ada yang membuatnya hilang setelah kita beramal, mungkin karena niat kita yang tidak ikhlas.
Maka ketika kita masih diberi hidup dihari ini dan kedepannya, bagaimana kita bisa mrnggunakan sebanyak-banyaknya beramal. Jangan berhenti karena merasa telah banyak beramal dan jangan merasa puas amal kita banyak dibandingkan dengan manusia laiinya. beramallah tampa menghitung-hitungnya. Berhitunglah sebagai sarana muhasabah diri untuk melakukan lebih banyak lagi amal kedepan.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-menyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menefkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fakir," ( Al-Baqarah : 264),
Kitapun tidak tahu dari daun-daun yang ada dipohon itu mana duluan yang gugur. Yang pasti setiap daun akan gugur, dan semuanya telah diatur kapan daun-daun itu gugur. Kita hanya tahu dedaunan itu akan gugur tapi tidak tahu kapan dedauan itu gugurnya. Yang kita tahu daun yang gugur setelah mengalami fase menguning terlebih dahulu. Sebelum daun gugur, tugasnya adalah bagaimana dia bisa bermanfaat bagi satu pohon itu sendiri, atau bermanfaat untuk makluk yang lain. Tugasnya adalah beramal sebelum waktunya gugur tiba. Waktu gugur sebagai batas baginya untuk berhenti beramal.
Cukuplah kematian sebagai pengingat. Cukuplah kehidupan seperti apa yang kita inginkan setelah mati menjadi pengingat buat kita semua ( Sumber : Islamedia )