MORFOLOGI IKAN
Bagian-bagian Tubuh Ikan
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari
morfologinya yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat
dan diingat dalam mempelajari. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat
ikan tersebut diperairan. Sebelum kita mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan yang
bisa menunjukkan dimana habitat ikan tersebut, ada baiknya kita mengenal
bagian-bagian tubuh ikansecara keseluruhan beserta ukuran-ukuran yang digunakan
dalam identifikasi.
Ukuran tubuh ikan.
Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran
yang diambil dari satu titik ke titik
lain tanpa melalui lengkungan badan
- Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian
terdepan moncong/bibir hingga ujung
ekor.
- Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian
terdepan moncong/bibir hingga pertengahan pangkal sirip ekor (pangkal sirip
ekor bukan berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya
memanjang sampai ke sirip ekor).
- Panjang kepala (HL) diukur mulai dari bagian
terdepan moncong/bibir hingga bagian terbelakang operculum atau membran
operculum.
- Panjang batang ekor (LCP) diukur dari jari terakhir
sirip dubur hinggapangkal batang ekor
- Panjang moncong (SNL) diukur mulai dari bagian
terdepan moncong/bibir hingga pertengahan garis vertikal yang menghubungkan bagian
anterior mata
- Tinggi sirip punggung (DD) diukur mulai dari
pangkal hingga ujung pada jari-jari pertama sirip punggung.
- Diameter mata (ED) diukur mulai dari bagian
anterior hingga posterior bola mata,diukur mengikuti garis horisontal.
- Tinggi batang ekor (DCP) diukur mulai dari bagian
dorsal hingga ventral pangkal ekor.
- Tinggi badan diukur (BD) secara vertikal mulai dari
pangkal jari-jari pertama sirip punggung hingga pangkal jari-jari pertama sirip
perut.
- Panjang sirip dada diukur mulai dari pangkal hingga
ujung jari-jari sirip dada.
- Panjang sirip perut diukur mulai dari pangkal
hingga ujung sirip perut
Sirip ikan
Sirip-sirip pada ikan umumnya ada yang berpasangan
dan ada yang tidak. Sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur disebut sirip
tunggal atau sirip tidak berpasangan. Sirip dada dan sirip perut disebut sirip
berpasangan. Macam-macam sirip ekor dapat dibedakan berdasarkan bentuk sirip tersebut.
Bentuk sirip ekor ikan ada yang simetris, apabila lembar sirip ekor bagian
dorsal sama besar dan sama
bentuk dengan lembar bagian ventral, ada pula
bentuk sirip ekor yang asimetris yaitu bentuk kebalikannya. Bentuk-bentuk sirip
ekor yang simetris yaitu:
- Bentuk membulat, apabila pinggiran sirip ekor
membentuk garis melengkung daribagian dorsal hingga ventral., contoh ikan
gurame.
- Bentuk bersegi atau tegak,apabila pinggiran sirip
ekor membentuk garis tegak daribagian dorsal hingga ventral, contoh ikan nila
(Oreochromis niloticus)
- Bentuk sedikit cekung atau berlekuk tunggal,apabila
terdapat lekukan dangkalantara lembar dorsal dengan lembar ventral, contoh ikan
tambakan (Helostomatemminckii).
- Bentuk bulan sabit, apabila ujung dorsal dan
ventral sirip ekor melengkungke luar, runcing, sedangkan bagian tengahnya
melengkung ke dalam,membuatlekukan yang dalam, contoh ikan tongkol (Squalus
sp.)
- Bentuk bercagak, apabila terdapat lekukan tajam
antara lembar dorsal denganlembar ventral, contoh ikan tawes (Puntius
javanicus), ikan kembung (Rastrelliger sp.)
- Bentuk meruncing, apabila pinggiran sirip ekor
berbentuk tajam (meruncing),contoh ikan belut (Monopterus albus).
- Bentuk lanset, apbila pinggirn sirip ekor pada
pangkalnya melebar kemudianmembentuk sudut diujung, contoh ikan bloso (Glossogobius
sp.)
Beberapa ikan ada yang memiliki satu atau dua sirip
punggung. Pada ikan bersisirp punggung tunggal, umumnya jari-jari bagian depan
(1-40) tidak bersekat dan mengeras, sedangkan jari-jari dibelakangnya lunak
atau bersekat dan umumnya bercabang. Pada ikan yang memiliki dua sirip punggung,
bagian depannya terdiri dari duri dan yang kedua terdiri dari duri di bagian
depan diikuti oleh jari-jari lunak atau bersekat umumnya bercabang.
Sisik ikan
Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat memberikan
gambaran bagaimana kehidupan ikan tersebut. Sisik ikan mempunyai bentuk dan
ukuran yang beraneka macam, yaitu sisik ganoid merupakan sisik besar dan kasar,
sisik sikloid dan stenoid merupakan sisik yang kecil, tipis atau ringan hingga
sisik placoid merupakan sisik yang lembut. Umumnya tipe ikan perenang cepat
atau secara terus menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe
sisik yang lembut, sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan
tidak berenang secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai
tipe sisik yang kasar. Sisik sikloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan
rata sementara sisik stenoid mempunyai bentuk seperti sikloid tetapi mempunyai
pinggiran yang kasar. Jumlah sisik pada gurat sisi merupakan jumlah pori-pori
pada gurat sisi atau jika gurat sisi tidak sempurna atau tidak ada, maka jumlah
sisik yang dihitung adalah jumlah sisik yang biasa ditempati gurat sisi atau
disebut deretan sisik sepanjang sisi badan. Penghitungan sisik ini dimulai dari
sisik yang menyentuh tulang bahu hingga pangkalekor. Jumlah sisik melintang
badan merupakan jumlah baris sisik antara gurat sisi dan awal sirip punggung
atau sirip punggung pertama dan antara gurat sisi dan awal sirip dubur. Sisik
yang terdapat di depan awal sirip punggung dan sirip dubur dihitung ½.Jumlah
sisik di depan sirip punggung meliputi semua sisik di pertengahan punggung
antara insang dan awal sirip punggung. Jumlah sisik di sekeliling batang ekor
meliputi jumlah baris sisik yang melingkari batang ekor pada bidang yang
tersempit. Jumlah sisik di sekeliling dada merupakan jumlah sisik di depan
sirip punggung yang melingkari dada.
Mulut ikan
Bentuk, ukuran dan letak mulut ikan dapat menggambarkan
habitat ikan tersebut Ikan-ikan yang berada di bagian dasar mempunyai bentuk
mulut yang subterminal sedangkan ikan-ikan pelagik dan ikan pada umumnya
mempunyai bentuk mulut yang terminal. Ikan pemakan plankton mempunyai mulut
yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan ke luar. Pada rongga mulut
bagian dalam
biasanya dilengkapi dengan jari-jari tapi insang
yang panjang dan lemas untuk menyaring plankton. Umumnya mulut ikan pemakan
plankton tidak mempunyai gigi. Ukuran mulut ikan berhubungan langsung dengan
ukuran makanannya. Ikan-ikan yang memakan invertebrata kecil mempunyai mulut
yang dilengkapi dengan moncong atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa
berukuran besar mempunyai lingkaran mulut yang fleksibel.
Bentuk tubuh ikan
Bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan
dari sejak larva sampai dewasa misal dari bentuk bilateral simetris pada saat
masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan
suatu adaptasi terhadap lingkungan hidupnya atau merupakan pola tingkah laku
yang khusus. Ikan-ikan kelompok ini
selalu bergerak dan mengejar mangsa, contoh ikan tuna. Bentuk tubuh dari ikan
predator aktif sangat khas diperairan mengalir. Predator tak aktif merupakan
kelompok ikan piscivora yang mempunyai bentuk tubuh yang cocok untuk menangkap
mangsa dengan cara menghadang ikan-ikan perenang cepat. Tubuh berbentuk
ramping/lurus memanjang seringkali beebentuk sepertik torpedo. Kepala berbentuk
rata dengan mulut yang besar dan bergigi. Sirip ekor cenderung membesar dengan
sirip punggung dan anal berada jauh dibelakang badan dan letaknya segaris.
Susunan sirip ikan seperti ini memberikan daya dorong pada saat ikan ini akan
meluncur dengan cepat untuk menangkap mangsa yang lewat. Morfologi dari ikan ini
sesuai untuk menangkap plankton dan ikan-ikan kecil yang hidup di dekat
permukaan air, atau insekta yang berada di permukaan contoh ikan Gambusia,
Fundulus.Ikan demersal mempunyai bentuk tubuh yang beragam. Gelembung renang
dari ikan-ikan kelompok ini mereduksi atau tidak ada.
Menurut Lerman (1986) membedakan bentuk tubuh ikan
menjadi 4 yaitu :
- Bentuk fusiform atau lurus seperti pada ikan tuna,
hiu. Bentuk tubuh seperti ini memungkinkan ikan untuk bergerak cepat yang
terutama dalam menangkap mangsa.
- Bentuk pipih tegak seperti pada ikan Pontus triacanthus,
memungkinkan untuk mudah bergerak diantara tumbuh-tumbuhan air dan areal yang
sempit. Tubuh yang pipih memudahkan
ikan tersebut menghindari tentakel beracun dari predator dan masuk kedalam
celah-celah karang atau di bawah vegetasi air.
- Bentuk tubuh ikan lainnya adalah bentuk pipih datar
dan bentuk tipis memanjang seperti belut. Belut dan beberapa ikan bentuk ini
mensekresi semacam lendir yang dapat membantu gerakan di substrat lumpur dan
mengurangi terjadinya perlukaa pada tubuhnya
Jenis-jenis ikan Berdasarkan Tipe Makanan
Penggolongan berdasarkan jenis makanannya menurut
Mujiman
(1993) yaitu :
- Herbivora. Ikan golongan ini makanan utamanya
berasal dari bahan-bahan nabati misalnya ikan tawes (Puntius javanucus), ikan
nila (Osteochilus hasseli), ikan bandeng 9Chanos chanos).
- Karnivora. Ikan golongan ini sumber makanan
utamanya berasal dari bahan-bahan hewani misalnya ikan belut (Monopterus
albus), ikan lele (Clarias batrachus), ikan kakap (Lates calcarifer).
- Omnivora. Ikan golongan ini sumber makanannya
berasal dari bahan-bahan nabati dan hewani, namun lebih menyesuaikan diri
dengan jenis makanan yang tersedia
misalnya ikan mujair (Tilapia mossambica), ikan mas (Ciprinus carpio), ikan
gurami (Ospronemus goramy).
- Pemakan plankton. Ikan golongan ini sepanjang
hidupnya selalu memakan plankton, baik fitoplankton atau zooplankton misalnya
ikan terbang (Exocoetus volitans), ikan cucut (Rhinodon typicus).
- Pemakan detritus. Ikan golongan ini sumber
makanannya berasal dari sisa-sisa hancuran bahan organik yang telah membusuk
dalam air, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan misalnya ikan belanak
(Mugil sp.).
Selain penggolongan ikan seperti tersebut
sebelumnya, Kottelat, et al. (1993) membedakan ikan berdasarkan jenis
makanannya menjadi tujuh golongan. Ketujuh kelompok ikan tersebut yaitu :
- Herbivora A (endogenus). Golongan ikan yang memakan
bahan tumbuhan yang hidup di air atau di dalam lumpur, misal alga, hifa jamur,
alga biru. Ikan golongan ini tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang
yang lembut sehingga dapat menyaring fitoplankton. Ikan ini tidak mempunyai
lambung yang benar yaitu bagian usus yang mempunyai jaringan otot yang kuat,
mengekskresi asam, mudah mengembang, dan terdapat di bagian muka alat pencernak
makanannya.
- Herbivora B (eksogenus). Golongan ikan yang memakan
bahan makanan dari tumbuhan yang jatuh ke dalam air, misal buah-buahan,
biji-bijian, daun. Bahan makanan ini sangat penting bagi ikan di sungai. Oleh
sebab itu hilangnya vegetasi di sepanjang tepi sungai sangat berpengaruh bagi
komunitas ikan secara umum. Predator 1 (endogenus). Golongan ikan yang memakan
binatang-binatangair kecil, misal nematoda, rotifera, endapan plankton dan
invertebrata lain berupa detritus di dalam lumpur atau pasir. Predator 2
(endogenus). Golongan ikan yang memakan larva serangga atau binatang air kecil
lainnya. Predator 3. Golongan ikan yang memakan binatang air yang lebih besar,
misal udang, siput, kepiting kecil yang umumnya berada di dasar air. Predator 4. golongan ikan yang memakan ikan-ikan
lainnya.
- Omnivora. Golongan ikan yang memakan bahan makanan
yang berasal dari binatang dan tumbuhan. Ikan golongan ini mempunyai sistem
pencernakan antara bentuk herbivora dan karnivora. Menentukan jenis makanan ikan tertentu secara
langsung tidaklah mudah, karena usus ikan kadang-kadang kosong
Namun,pengamatan terhadap panjang usus dan hubungannya
dengan panjang badan dapat membantu untuk mengetahui jenis bahan makanan yang
dimakannya. Ikan herbivora, umumnya memiliki usus yang panjangnya 4-10 kali panjang
badannya. Ikan predator memiliki panjang usus yang lebih pendek atau sama
panjang dengan badannya.